Rabu, 15 Oktober 2014

Rekomendasi Anime: Nani kore? Gin Tama? Dare? #1_Yorozuya!!

Buat kalian yang baru mengenal Gintama, lebih baik cek mental dulu. Karena Gintama adalah anime yang sebagian besar mengandung lolucon 'lucu' dan hanya dipahami orang-orang yang sudah beriman padanya. Ya, sejak di rilis dalam bentuk manga pada tanggal 8 Desember 2003 oleh Shuiesha's Weekly Shonen Jump, Gintama menjadi banyak diminati pembaca di seluruh Jepang dan sekarang.. seluruh dunia! Menyaingi Naruto dan One Piece dalam waktu singkat!!





  Judul: Gin Tama
  Kanji: 銀魂
  Romanji: Gin Tama
  Penulis: Sorachi Hideaki
  Mangaka: Sorachi Hideaki
  Tanggal Rilis Manga dan berjalannya seri: 08 Desember 2003-sekarang
  Tanggal Rilis Anime dan berjalannya seri: 4 April 2006-sekarang
  OVA: Yorozuya Forever
Stasiun TV: TV Tokyo

Mengisahkan tentang keseharian seorang samurai berambut putih seperti uban bermarga Sakata di bumi Edo (Jepang masa bahula) yang ceritanya di 'taklukan'.., atau mungkin lebih tepatnya di jajah oleh kelompok Alien bernama Amanto.

Dengan nama asli Sakata Gintoki, sang tokoh utama ini merangkap sebagai pemilik jasa "Pekerja Serba Bisa", atau lebih dikenal dengan nama "Yorozuya" (Odd Jobs). Umurnya sudah hampir kepala 3 dan masih jomblo sampai sekarang. Dia memiliki dua pegawai yang masih bocah. Yang satu bergabung karena ingin mempelajari semangat samurai. Dan yang satu bergabung karena ingin memulai hidup baru.

Anime ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang suka stres. Kenapa? Karena lolucon mereka beneran lucu dan beberapa bikin kita ketawa melebihi Mbak Kunti. Eh, bener! Selama saya menjadi penggemar anime, hanya Gintama yang menurut saya berani 'lain' dari yang lain. Gintama penuh dengan sound effect, sensor, lolucon jorok, lolucon orang dewasa, Bahasa Jepang kasar, lolucon toilet, gambar penuh mozaik, dan dosa lainnya yang membuat orang tua bakal menyita laptop dan komputer kita. Saya perkenalkan karakternya ya. Tak kenal, maka tak sayang, gaeeees.. (kidding)

1. Sakata Gintoki



  

Nama: Sakata Gintoki
Kanji:  坂田 銀時
Nama Panggilan: Gintoki, Gin-san, Gin-chan, Sakata-kun, Shiroyasha (Pendekar Putih, Iblis Putih), Yorozuya, Tuan Yorozuya, Tuan, dll.
Pengisi Suara: Tomokazu Sugita ( 杉田 智和 )
Tanggal Lahir: 10 Oktober
Di kenal juga dengan nama: Kintoki, Paako, Gin, Ginnoji, Ginpachi-Sensei, Ginko, Chin-po


Biasanya kalau di blog lain Gintoki di kenalin dengan foto teranehnya. Mungkin biar cepet di ingat? Entahlah. Cuma karena saya respek dengan Gintoki.., seperti omelannya di anime, saya buat dia 'attractive'.

Gintoki adalah samurai yang kini merangkap menjadi pemimpin Pekerja Serba Bisa atau Yorozuya. Seperti nama perusahaan jasanya, mereka akan melakukan apapun asalkan di bayar, seperti mencar kucing hilang, mengambil rumah, ngajak pejabat jalan-jalan, jadi host, dan lainnya.

Dia memiliki rumah kontrakan yang berbulan-bulan belum dia bayar sewanya di atas kedai Tuan Tanahnya, Nenek Otose. Sekedar Spoiler, Gintoki ditemukan Otose di kuburan suaminya saat dia berziarah. Dia memberi Gintoki tempat bernaung (rumah kontrakkan), di beri makan dan modal mencari uang. Dan yang pasti Otose sayang pada Gintoki.

Balik ke karakter utama, Gintoki ini memiliki hobi ngupil dan ngorek telinga. Tapi seringnya ngupil sih. Selain itu dia juga suka minum sake dampai mabuk. Gintoki juga pandai merayu, kadang dia merokok (cuma satu episode) dan lumayan bisa ngurusin bayi. Tapi biarpun perawakannya jorok dan banyak gak bagusnya, dia dekat dan disenangi banyak gadis manis, lhoo. Itulah enaknya jadi karakter utama, ya, hehehe. Selain identik dengan ngupil, Gintoki juga terkenal dengan vespanya. Vespa putih imut dengan nama "Gin" dibagian belakang, simple tapi tetap keren.

Gintoki adalah anak yang yatim-piatu. Dia bertahan hidup dengan cara mencuri pakaian dan makanan serta minuman dari tentara perang yang dilawannya dahulu, duluuu banget. Namun tak lama sampai dia bertemu seorang Pria bernama Yoshida Shouyou yang kelak menjadi gurunya. Ia juga menjadi teman sepermainan murid-murid Shouyou yang akhirnya menjadi teman seperjuangannya dalam perang, yaitu Katsura dan Takasugi Shinsuke.

Makanan kesukaan Mas Toki adalah semua yang manis. Bahkan di beberapa episode dia sampai harus kedokter gara-gara sakit gigi dan kena diabetes. Sikapnya yang manja membuat kita berpikir, dia ini anak-anak atau orang dewasa?

Gintoki juga paling pelit soal uang, hehehe.

Bicara soal perang, dahulu Gintoki adalah pejuang Joui, atau kelompok yang berperang melawan Amanto. Tidak dijelaskan secara jelas dalam anime ataupun manga apa sebenarnya perang ini, tapi intinya adalah pemberontakan mereka dari Amanto yang dilatar belakangi penangkaan Shouyu. Singkat kata singkat cerita, Gintoki memutuskan untuk berhenti dari perang karena merasa muak tidak bisa melindungi apa yang ingin dilindunginya. Hal ini kadang membuat saya pribadi berpikir untuk tidak melihat orang dari sampulnya saja, karena seperti Gintoki. Dengan penampilan yang urakan dan cuek, dia menyimpan banyak kenangan pahit dan tak pernah membicarakannya pada siapapun. Hiks--jadi ingat kisah Hinata dan Naruto.

Masa lalu Gintoki adalah yang terburuk dari semua karakter Gintama menurut saya. Kenapa? Selain yatim-piatu, dimusuhi salah satu temannya karena konflik lawas, dan pendapatan pas-pasan, dia juga JOMBLO. Padahal dia itu gagah loh, wajahnya juga lumayan. Apalagi kalau pakai gincu dan Kimono #eh

Biarpun begitu, Gintoki memilih mendiamkan itu dan menjalani hidupnya yang sekarang dengan dua anak buahnya yang jahil-jahil dan nakal. Kadang suka tersentuh dan ingat Ayah kalau melihat keseharian Gintoki bersama pegawainya, kebersamaan mereka itu loh. Ditambah kesan dan figur Gintoki yang pengertian, benar-benar sosok ayah yang KAKOI menurut saya. Cepat menikah dan punya anak ya, Gintoki~



2. Shinpachi Shimura





Nama: Shinpachi Shimura
Kanji:  志村 新八 
Romanji: Shimura Shinpachi
Nama Panggilan: Pachi, Pachi-boy, Shin-boy, kacamata, Shinpachi-kun, Patsuan, Pachie
 Pengisi Suara: Sakaguchi Daisuke
Tanggal Lahir: 12 Agustus

Saya paling kasihan dengan Shinpachi saat melihat Live Action Revolution-nya Gintama. Yah, memang sih dia culun, tapi kalau misalnya di liveaction dia cuma diperankan sama kacamata.., uhum. Shinpachi ini adalah anak pemilik dojo Kendo. Permainan Pedangnya juga hebat. Tak heran kalau Gintoki sangat sayang padanya.

Shinpachi memakai kacamata karena masakan kakaknya (ehem), dan bukan karena keseringan membaca. Dia dan kakaknya awalnya dibesarkan sang Ayah sebelum akhirnya juga meninggal karena perang yang sama dengan Gintoki.Shinpachi sangat mengidolakan Terakado Tsuu dan memotivasinya agar menjadi artis, sampai-sampai Shinpachi membuat kelompok idol beserta undang-undang mereka. Yah, ngidol kan gak dilarang.

Shinpachi selalu memakai keikogi biru-putih dengan hakama biru, dan tak lupa kacamatnya. Kadang dia tidur di rumah Gintoki, kadang kalau lagi ngambek atau kangen kakaknya dia pulang kerumah. Shinpachi sangat sayang kakaknya, dan akhirnya dia kena sister complex.

Dalam OVA, Shinpachi digambarkan sebagai cowok ganteng dengan rambut yang lebih panjang dari rambutnya sekarang, dan lebih serius. Kacamata dan kostumnya berubah. Dia memakai kacamata persegi panjang tanpa flat dengan jaket, baju dan celana hitam-hitam, dan menjadi seorang samurai yang lebih hebat dari sebelumnya.

Shinpachi selalu menempati urutan ke-8 disetiap pemungutan suara karakter terbaik. Mungkin karena namanya? (Pachi= 8) :p
3. Kagura


Nama: Kagura
Kanji: 神楽 
Romanji: Kagura
Nama Panggilan: Kagura-chan, Kagura-san, Gura, Gurako, Cina
Tanggal lahir: 3 November 
Pengisi Suara: Rie Kugimiya

Kagura adalah karakter lolicon yang saya senangi. Kalau biasanya anak gadis di anime itu digambarkan dengan sikap manja, suara cempreng, dan hal tak enak dinikmati lainnya, Kagura di'sajikan' dengan watak berbeda. Dengan suara bulat tapi tetap ceria dan pengejaan "aru"nya yang khas, ditambah wajah imutnya itu membuat saya ingat dengan adik saya. Kagura adalah karakter manis yang patut di 'perbanyak'.

Masa lalu Kagura tidak banyak diceritakan. Ibunya yang meninggal karena sakit, permusuhannya dengan Abangnya, perseteruan antara abang dan Ayahnya juga Ayahnya yang tak kunjung pulang ke rumah karena takut menambah masalah, cukup menggambarkan kesedihan seorang Kagura yang akhirnya memaksa dia pergi mengembara ke Bumi untuk memulai hidup baru. Ayahnya adalah seorang pemburu Alien, Abangnya adalah Pendekar Galaksi, dan mereka berasal dari Klan yang selalu bertarung sesuai garis darah mereka yang keras.

Kagura menolak untuk mengikuti kemauan darahnya yang selalu ingin menyakiti orang lain. Berbeda dengan sang Abang yang memilih mengikuti hal bawaan mereka. Hal ini juga membuat hubungan mereka semakin tak enak dan berakhir dengan rasa benci.

Kagura dan Gintoki beda tipis, suka mengupil! Kagura kadang di anggap sangat "Putri keputra-putraan" oleh banyak orang karena sikapnya yang sangat mirip laki-laki. Tapi biar begitu, Kagura tetap memiliki perasaan sebagai anak gadis. Dia anak yang baik, penyayang dan perhatian. Baginya Gintoki adalah sosok "Ayah" yang ideal, dan Shinpachi adalah sosok "Saudara Laki-laki" yang bisa dia jadikan tempat berlindung.

Kagura sangat suka makan. Makanan kesukaannya adalah nasi yang dicampur sukonbu atau telur ceplok yang langsung di siram diatas nasi. Porsi makannya luar biasa, tapi berat badannya tetap bertahan dan ideal.

Seperti Shinpachi, Kagura juga memiliki modifikasi di OVA. Rambut Kagura menjadi panjang, tubuhnya meliuk-liuk, tetap memakai chongsam dengan motif yukata Gintoki. Dalam terjemahan bahasa Indonesia, panggilannya "Kagura-san" diartikan sebagai "Mbak Gura". Kagura dijadikan gadis Tsundere disini #ehem

Banyak yang menjodohkan Kagura dengan Okita Sougo karena melihat mereka sebagai pasangan yang serasi. Sogo yang seperti mendekati Kagura dengan ejekannya dan Kagura yang pura-pura tak tahu membuat beberapa teman saya gregetan melihat mereka. Penasaran? Langsung tonton ya!


4.Sadaharu








Nama: Sadaharu
Kanji: 定春
Romanji: Sadaharu
Panggilan: Sadaharu
Tanggal Lahir: 25 Febuari
Pengisi Suara: Takahashi Mikako

Sadaharu adalah anjing iblis yang dipelihara Kagura dan menjadi maskot dari Yorozuya kemudian harinya. Sadaharu bisa berubah menjadi raksasa dan monster ketika di beri susu dan strawberry. Kadang Gintoki mengajaknya main walau awalnya dia ditolak mentah-mentah.

Gallery Yorozuya:







Rabu, 08 Oktober 2014

Pojok Kenangan #1


 Momen untuk Menerawang

 
Paskibraka Kalimantan Tengah angkatan 2014

Lepas dari Desa Bahagia adalah awal bagi para Paskibraka di seluruh Indonesia untuk kembali beradaptasi di lingkungan baru mereka. Setelah sekian lama di tempa, pasti akan ada rasa gundah, atau janggal, jika kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak di lakukan pasca karantina. Namun selain itu, akan ada rasa hampa karena teman sekamar dan rekan seangkatan lainnya tidak lagi dapat kita jumpai. Karena dasar itulah, aku menorehkan tulisanku sebagai media kita untuk mengenang masa lalu, berdasarkan apa yang sudah di tulis dalam buku Rangkuman Kegiatan Harian kita.

Awalnya kita semua saling memberi jarak, baik dalam teman satu asrama maupun yang berbeda takkala asing dengan satu sama lainnya. Ingatkah kalian saat kita pertama kali memasuki Desa Bahagia?


Ada yang ingat? Jejeran koper dan ember :v


  
Masih segar di ingatanku, setelah check-in diadakanlah penggeladahan koper. Setelah itu penerimaan kunci dan kegiatan pribadi. Kamar kami luas, seperti kamar pada umumnya--dengan Tv dan kipas angin sebagai penyejuk ruangan. Selama berkeliling sudut-sudut ruangan, aku menyadari bahwa dalam satu kamar tidak ada yang menetap dengan teman satu kota/kabupaten. Mungkin, dalam hatiku, ini adalah cara untuk saling memahami satu sama lain, mengingat kegiatan Pemantapan yang di selenggarakan kakak-kakak PPI tempo lalu.

Detik berganti detik, menit berganti menit. Teman-teman dari kabupaten pun sudah mulai berdatangan dan mengisi kamar masing-masing. Beberapa sempat berkenalan dan bahkan sudah ada yang akrab dengan baik, sampai akhirnya satu kamar yang menjadi topik hangat selama sehari.
Didepannya tertulis nama teman-teman kami yang sedang berjuang di tingkat Nasional dan inilah yang menjadi pembahasan selama beberapa hari: Siapa yang kira-kira akan pulang?
Topik ini tetap di bicarakan beberapa hari kedepannya bahkan sambil melakukan gladi bersih pembukaan Desa Bahagia. Beberapa teman mengatakan si A, dan yang lainnya mengatakan si B. Aku hanya mendengarkan, takut salah berbicara. Yah, dan akhirnya di hari H, dia pulang. Dan di sambut dengan suasana haru serta bahagia.

 Suasana Peresmian Desa Bahagia

Selang beberapa hari, mendekati penghujung minggu pertama sejak di resmikannya Desa Bahagia, di adakanlah "Pemilihan Palu-Bulu", diikuti pemilihan Pengurus Inti dan Pelaksanaan Piket pertama. Hal ini ditutup dengan koreksi dari kakak-kakak pembina pada akhirnya, tapi bagi yang terpilih? Mereka masih belum bisa tidur. Setelah Rapat Tertutup dan Arahan ringan, para pengurus Intipun kembali ke asrama dan mengkoordinir para petugas piket untuk esok hari. Kalau tidak salah, para pengurus asrama Putri berpisah ke kamar masing-masing pukul 11 malam lewat sedikit. Melelahkan memang, tapi inilah tanggung jawab.
 
Namun pada hari ke-4, kita terlambat dari jadwal dan melakukan banyak kesalahan pada saat olahraga pagi. Waktu mandipun mau tak mau dikurangi sehingga beberapa orang memilih 'jalan aman' dengan sangat terpaksa. Masih terbayang dengan jelas di benakku, padahal baru saja mengeringkan badan, eh, sirene sudah berbunyi. Dengan tergesa dan penuh rasa takut, semua teman-teman termasuk saya keluar kamar dengan penampilan amburadul. Alhasil untuk yang terlambat, hukuman di berlakukan dengan tegas. Tapi saat pelaksanaan Apel pagi, tak disangka-sangka salah satu teman kita dari kabupaten mengundurkan diri dengan tiba-tiba. Otomatis saja, setelah mendengar itu, salah satu pembina putra langsung mendatanginya sementara para pembina yang lain mengkoordinir kami untuk meneruskan jadwal.

Disinilah salah satu saat yang paling mendebarkan menurut saya. Para pembina putra dengan wajah yang tak pernah saya lihat dengan garangnya berseru, "Siapa lagi yang mau keluar!" setelah teman kami berpamitan. Mereka menanyakan hal yang sama dengan bergantian seolah hendak menyudutkan kita ke sudut yang paling tidak mengenakkan. Tapi mungkin karena keteguhan dan semangat kita, mereka pun berhenti. Sebagai gantinya, kemarahan dan kekecewaan mereka atas kejadian itu mereka salurkan dengan diperketatnya kedisiplinan dan makin beratnya tempaan yang mereka berikan. Disinilah peran Palu-Bulu bermain. Dengan penuh semangat dan penuh kesabaran mereka memberikan evaluasi dan motivasi pada kita setiap harinya. Mulai dari cara yang lembut hingga cara tegas, segala cara mereka lakukan untuk kita dalam menyongsong hari pengukuhan dan hari H.
Latihan sempat diwarnai beberapa penggantian petugas. Mulai dari audisi ulang baki, regu pengibar, hingga anggota pasukan lantaran tinggi yang tiba-tiba bertambah. Apa karena susu? Siapa yang tahu. (:v)


Suasana latihan


Tapi yang namanya manusia, tetaplah memiliki kesalahan. Masih ingatkah kalian saat pelatih kita tiba-tiba marah besar sehingga memanggil Palu-Bulu kita? Beliau memarahi mereka berdua di depan kita, di depan para pembina dan para pengurus rumah jabatan. Malu dan takut, itu pasti. Dan seperti yang sudah terjadi, tindakan dari para pembina pun kita dapatkan. Itu setimpal memang, tapi hal ini pasti menjadi beban yang begitu berat bagi Palu dan Bulu.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Waktu semakin menipis dan pelatih terus memarahi kita karena semakin lama kita semakin memburuk. Beban di pundak serasa makin bertambah untuk di tahan oleh badan dan tak terasa hari Pengukuhan sudah di depan mata.

Sebuah audisi singkat di laksanakan di tengah-tengah waktu olahraga pagi, berikut gladi kotor perihal display untuk Pengukuhan nanti. Setelah beberapa lama, untuk Danton terpilihlah dua kandidat. Hanya saja keputusan pendamping putri sempat membuat perdebatan di antara para teman-teman putri dan hal ini berlangsung hingga hari Pengukuhan tiba. Tapi terima kasih pada Bulu yang sudah memberikan pengertian, hasil keputusan para pembina dapat di terima dan masalahpun usai. Sesuai keputusan, Pengukuhan akan dipimpin oleh Yunita Aqliyah Hayulani selaku Danton Pengukuhan kita.

Pengucapan Ikrar Paskibraka saat Pengukuhan Paskibraka oleh Bapak Wakil Gubernur, Achmad Diran

Usai Pengukuhan, dengan segera kita berpindah menuju Istana Isen Mulang, tempat kita akan bertugas nanti guna melakukan gladi bersih dan foto bersama di depan spanduk. Hal tak terlupakan lainnya adalah saat para pembina menggantikan kita untuk melaksanakan piket. Suasana canggungpun tercipta dari pihak kita, yah, itu hal yang wajar mengingat piket adalah kewajiban petugas bukan pembina. Namun suasana itu segera berganti dengan suasana gembira karena pembina mengajak kita bercanda dengan jogetan Bayu dan parodi Sally dari Kurniawan. Walau sebentar karena tuntutan jadwal, itu adalah hal yang sangat berkesan. Gladi bersihpun kita tutup dengan doa bersama-sama di tiang pengibaran.


  Doa Bersama
Malam harinya, kita semua dibangunkan dan digiring untuk berkumpul sejenak di koridor penghubung, sebelum akhirnya para pembina menyuruh kita melakukan renungan malam di ruang makan. Di sana sudah tersusun lilin dan buku renungan yang siap di baca. Entah karena renungan atau nasihat dari pembina, kita semua menangis terisak-isak. Pembina lalu meminta kita mengisi lembaran pada bagian akhir, tanda tangan oleh pembina lalu di akhiri dengan membubuhkan tanda tangan serta motivasi di kain putih, sebelum akhirnya penghormatan kepada bendera dan kembali ke asrama untuk istirahat.

'Renungan Malam' sebelum akhirnya istirahat

Sampai tiba saatnya, hari Pengibaran. Gladi singkat segera kita laksanakan usai apel pagi dan setelahnya kita langsung di giring untuk menunggu di tenda sembari makan makanan ringan. Bukannya rileks yang didapat, tapi malah tekanan dan beban yang semakin bertambah takkala tamu semakin banyak yang datang. Tapi satu yang masih tersiar jelas di benak, ada sepasang tentara berpakaian PDU yang berjalan berdampingan dengan kompak. Para paskibraka putra, apalagi Bang Reno memandang mereka sambil mengungkapkan rasa kagumnya, dan suasanapun perlahan menjadi membaik.

Waktupun bergulir, kini saatnya bertugas. Pukul 10.10 tepat, sirene pun berbunyi dan Pembawa Acara memanggil kita untuk bertugas. Dibawah komando Danpas, kitapun mulai melaksanakan tugas. Awalnya berjalan lancar dengan ritme yang pas, tapi ketika regu 45 berbelok, entah mengapa tempo berjalan menjadi sangat cepat. Beberapa rekan sempat kewalahan untuk mengejar dan menjaga keseimbangannya. Tapi memang mungkin kita beruntung, kita dapat melaksanakan tugas dengan SUKSES karena sang Saka telah berkibar di Istana tanpa kendala!

 Cieee, kakinya
Tepuk tangan riuh terdengar sesaat setelah kita berbelok dan berlari menuju bus, sesuai dengar arahan pembina pagi tadi, sehingga dengan segera kitapun kembali ke Desa Bahagia. Keluar dari bis, berbaris lalu mendengar arahan dari pembina dan pelatih. Hal ini berlangsung cepat dan singkat tanpa bisa di hentikan. Namun yang menyakitkannya, ketika pelatih mengatakan kita melakukan kesalahan dan menyebut kita tak sempurna dalam menjalankan tugas. Isak tangis perlahan terdengar dari segala penjuru barisan, berpikir kalau kita telah gagal melaksanakan tugas. Tapi tangisan semakin kuat saat lagu Padamu Negeri berkumandang sembari pelatih dan pembina menyalami kita satu persatu. Sama halnya dengan Pengibaran, Penurunanpun sukses kita laksanakan. Alangkah leganya hati ini saat kita kembali bertemu dengan orangtua kita usai melaksanakan tugas sebagai seorang Paskibraka, dan tak terasa, status itu kini berubah menjadi Purna Paskibraka.


Nah, temanku. Hari demi hari berlalu, kita yang dahulu lembek kini sudah bertransformasi menjadi sosok tangguh nan gagah baknya seorang Paskibraka sesungguhnya. Namun ada hal-hal yang tak boleh di lupakan, kawan. Kesan-kesan selama 25 hari kita bersama berikut kisah-kisah kita, nasihat, pengalaman, serta kebersamaan kita janganlah kau lupakan. Biarpun kalian jauh disana, namun kiranya persahabatan kita tetap erat dan tak terputus hingga akhir waktu.

Mengakhiri rangkumanku yang ini, dengan mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya pada kalian yang sudah membaca, kutorehkan kalimat terakhirku sebagai penutup.
Jayalah Paskibra 014! 'Kan setia dimana-mana!

Salam Paski,



Penulis